Gambar Sampul Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 2 Wirausaha Produk Grafika
Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 2 Wirausaha Produk Grafika
Hendriana Werdhaningsih, Alberta Haryudanti, dkk

24/08/2021 11:54:11

SMA 10 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Prakarya dan Kewirausahaan

31

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:

Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir

kreatif untuk membuat produk grafika serta keberhasilan wirausaha adalah

anugerah Tuhan.

Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerja sama,

gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif

dalam membuat produk grafika guna membangun semangat usaha.

Mendesain, membuat dan mengemas produk grafika berdasarkan identifikasi

kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya.

Mempresentasikan dan memasarkan produk grafika dengan perilaku jujur

dan percaya diri.

Melakukan evaluasi pembelajaran wirausaha produk grafika.

BAB II

Wirausaha Produk Grafika

Tujuan Pembelajaran

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

32

Grafika atau dalam bahasa Inggrisnya

graphics

adalah presentasi visual pada suatu

permukaan yang bertujuan untuk memberikan informasi atau keindahan. Jadi,

pengertian grafika adalah gambar dan teks yang ditampilkan pada bidang datar,

yang bertujuan untuk memberikan informasi atau keindahan.

Pada saat ini, produk grafika telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

dalam bentuk poster, buku, iklan, gambar pada kemasan makanan, tanda petunjuk

jalan, dan lain-lain. Grafika sudah ada sejak zaman dahulu berupa lukisan gua

prasejarah. Di Sulawesi Selatan, Maluku, Kalimantan dan Papua, terdapat lukisan

gua prasejarah yang berasal dari ribuan tahun Sebelum Masehi. Lukisan prasejarah

ini berupa cap tangan, gambar manusia dan gambar hewan di antaranya babi

hutan yang terpanah, babi rusa, anoa, ikan serta benda-benda seperti sampan,

kapak dan mata bajak. Lukisan gua prasejarah serupa itu juga terdapat di Perancis

Selatan yang dibuat 14.000 Sebelum Masehi dan di Bhumbetka Rock Shelters di

India yang dibuat pada awal 7000 Sebelum Masehi.

Dari lukisan gua prasejarah tersebut, dapat diperoleh informasi tentang kegiatan

manusia pada masa itu. Teknik yang digunakan berupa torehan langsung, cap dan

stensil. Lukisan tersebut juga memanfaatkan warna merah, hitam dan putih yang

berasal dari pewarna alam. Artinya, manusia pada masa itu membuat lukisan tidak

hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk menyampaikan nilai

estetik dan keindahan.

Grafis berupa lukisan gua prasejarah memberikan informasi atau dapat disebut

juga dengan bahasa gambar. Bahasa tulisan yang juga merupakan bagian dari

grafika, berkembang di beberapa tempat di dunia diperkirakan pada sekitar 4.000

tahun sebelum masehi.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.1

Lukisan gua prasejarah berupa cap tangan dan Anoa di Gua Sumpangbita, Sulawesi Selatan.

Perkembangan grafika juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi cetak.

Teknologi cetak memungkinkan gambar yang sama dibuat berulang-ulang.

Teknologi cetak pada awalnya menggunakan acuan cetak berupa papan kayu yang

diukir dan dicetakkan pada permukaan kain dan kertas. Teknik tersebut digunakan

di China pada Dinasti Han sekitar 206 Sebelum Masehi hingga 220 Masehi. Artefak

sebagai hasil karya tertua yang menggunakan teknologi papan kayu berukir

Prakarya dan Kewirausahaan

33

tersebut dikenal dengan nama The Pure Light Dharani Sutra, yang diperkirakan

dibuat pada tahun 704 Masehi di Korea. Pada sekitar tahun 1040, Bi Seng di China

membuat inovasi berupa acuan cetak yang berupa huruf yang dapat disusun sesuai

dengan kalimat yang akan dicetak, yang terbuat dari keramik. Pada abad ke-13 di

Korea, muncul inovasi berupa huruf acuan cetak yang terbuat dari logam.

Pada tahun 1433, Johannes Guttenberg, seorang pandai besi di Jerman, membuat

inovasi berupa penggunaan mekanik untuk menekan acuan cetak terhadap

kertas. Teknologi mekanik tekan ulir ini serupa dengan mekanik yang digunakan

pada pengolahan hasil pertanian pada masa itu. Mesin cetak Guttenberg juga

menggunakan acuan cetak berupa huruf-huruf yang dapat disusun terbuat dari

logam serupa dengan yang dikembangkan di Korea pada abad ke-13.

Teknologi pencetakan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.

Teknologi elektronika dan informatika menjadi dasar dari perkembangan teknik

cetak digital yang kita kenal saat ini. Gambar atau grafis dibuat pada komputer

dalam format digital lalu dicetak dengan printer. Cetak digital dapat diaplikasikan

pada berbagai permukaan seperti kertas, kain, dan keramik. Kualitas hasil cetak

digital bervariasi bergantung pada kualitas printer dan permukaan bahan yang

dicetak.

Sumber: http://www.chinaculture.org/

Gambar 2.2

Acuan cetak berupa

papan kayu dari sekitar tahun

265-420.

Sumber: http://reinventingknowledge9.blogspot.co.id

Gambar 2.3

Acuan Cetak dari Keramik

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

34

Teknologi grafika menghasilkan produk grafika. Produk grafika terdiri atas teks

dan gambar yang tersusun membentuk informasi atau keindahan. Produk grafika

dapat berupa karya desain atau karya seni. Baik karya desain maupun karya seni

pada umumnya menyampaikan informasi atau pesan sekaligus keindahan. Karya

desain grafis dihasilkan oleh profesi desainer grafis, menyampaikan informasi dan

pesan dengan jelas. Pada karya desain grafis, teks dan gambar dibuat agar saling

menguatkan pesan yang akan disampaikan. Salah satu contoh karya desain grafis

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.4

Ilustrasi peristiwa tahun 1473 saat William Caxton memperlihatkan cara penggunaan

mesin cetak Guttenberg kepada Raja Edward ke IV dan Ratu.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.5

Cetak digital dengan acuan cetak berupa gambar dari komputer.

Prakarya dan Kewirausahaan

35

misalnya poster kampanye Cinta Lingkungan. Pada poster tersebut, terdapat

teks berupa ajakan untuk mencintai lingkungan agar tetap lestari. Gambar pada

poster tersebut menggambarkan kondisi lingkungan yang rusak dan kondisi

lingkungan yang lestari. Pesan yang disampaikan melalui melalui desain grafis

yang memadukan teks singkat dengan gambar lebih efektif dalam menyampaikan

pesan. Pada karya seni grafis, pesan yang disampaikan pada umumnya tersirat

melalui perumpamaan yang dihadirkan melalui gambar atau teks yang ada pada

karya tersebut

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.6

Bahan Elemen Produk Grafika dan Luaran Produk Grafika

Prod

uk Gra

fi

ka

Infor masi

Hiasan

Infor masi

& Hiasan

Teks

Gambar

Sumber: www.antara.com

Gambar 2.7

Karya Seni Grafis pada Pameran Grafis “Indonesia Mengasuh Bangsa” di Museum Nasional

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

36

A.

Perencanaan Usaha Produk Grafika

Bidang teknologi grafika memiliki beragam peluang usaha. Peluang usaha

pada bidang teknologi grafika dapat dilihat dari kebutuhan yang ada di

wilayah setempat, melihat ketersediaan bahan dan material yang ada maupun

dengan melihat usaha grafika yang sudah ada di wilayah sekitarmu.

LK 1. Peluang Pengembangan Produk Grafika

Peluang Pengembangan Produk Grafika

1.

Amati lingkungan sekitar kalian, produk grafika apa saja yang sudah ada,

Koran atau bulletin?

Kaos bergambar

Kemasan makanan

Kartu ucapan

• Poster

• Iklan

dan lain-lain

2.

Carilah informasi dari buku, internet, atau bertanya kepada wirausahawan

grafika yang ada di lingkungan sekitar tentang keragaman produk grafika,

fungsi dan teknik cetak.

3.

Tuliskan beberapa produk grafika dan teknik cetak yang digunakan.

4.

Diskusikan dalam kelompok tentang kebutuhan konsumen untuk produk

grafika dan peluang perkembangan dari produk grafika tersebut.

5.

Tuliskan pada tabel seperti contoh LK 1 atau dalam bentuk presentasi yang

kreatif dan informatif

6.

Presentasikan hasil pemikiran kelompok di depan kelas.

Tugas 1 (Kelompok)

No.

Produk Grafika

Fungsi Produk

Teknik Produksi

Peluang pengembangan

1

Label kemasan

kerupuk

(contoh)

Informasi

produk krupuk

dan identitas

produsen

(contoh)

Sablon (contoh)

Desain gambar dan

teks yang lebih menarik

agar menarik konsumen

(contoh)

2

3

dst

Prakarya dan Kewirausahaan

37

Sumber Daya Material, Teknik dan Ide Produk Grafika

Sumber daya usaha yang dibutuhkan untuk wirausaha produk grafika adalah

bahan baku atau material, teknik dan alat, serta keterampilan. Wirausaha produk

grafika dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku, potensi teknik dan

keterampilan yang ada di daerah tersebut. Bahan yang dibutuhkan untuk produk

grafika adalah bidang datar yang akan dicetak, pewarna dan alat cetak. Alat cetak

yang dibutuhkan bergantung pada teknik cetak yang akan dipakai.

Ada 5 jenis teknik cetak berdasarkan prinsipnya, yaitu seperti berikut.

1.

Cetak tinggi

Pada jenis teknik cetak tinggi, zat pewarna ditempatkan pada permukaan

tertinggi dari bidang pencetak (acuan cetak). Bidang pencetak dapat

berupa balok kayu, karet, logam atau bahan lainnya yang diberi gambar

atau tulisan. Gambar atau tulisan tersebut diukirkan pada satu permukaan

bidang. Warna dioleskan pada permukaan bahan yang sudah diukir lalu

dicetakkan pada permukaan kertas atau bahan datar lainnya. Tinta yang

tercetak pada kertas sesuai dengan gambar pada permukaan tertinggi

dari ukiran bidang cetakan. Gambar yang dihasilkan akan berupa gambar

kebalikan (reverse) dari gambar pada acuan cetak. Contoh dari cetak

tinggi adalah stempel. Teknik cetak yang termasuk dalam jenis teknik

cetak tinggi di antaranya cukil kayu dan cap. Cetak tinggi merupakan

prinsip yang digunakan pada awal teknik cetak digunakan di China

dengan acuan cetak papan kayu hingga mesin cetak Guttenberg.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.8

Alat cetak cap dengan huruf-huruf acuan cetak yang dapat disusun sesuai

kata dan kalimat yang akan dicetak.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

38

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.9

Prinsip kerja cetak tinggi dengan huruf-huruf acuan cetak yang dapat disusun.

1

2

3

4

Keterangan:

1.

Alat cukil

2.

Karet atau kayu

3.

Karet atau kayu digambari kemudian cukil sesuai dengan pola yang diinginkan

4.

Karet atau kayu yang sudah menjadi acuan cetak

1

2

3

4

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.10

Alat, bahan dan prinsip pembuatan acuan cetak tinggi.

Prakarya dan Kewirausahaan

39

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.11

Acuan cetak dan hasil cetakan di atas kertas saeh.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.12

Gambar hasil cetakan berupa kebalikan (reverse) dari acuan cetak seperti bayangan

pada cermin.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

40

2.

Cetak Dalam

Pada jenis teknik cetak dalam, zat pewarna ditempatkan pada permukaan

terdalam dari bidang pencetak (acuan cetak). Bidang pencetak dapat

berupa balok kayu, karet, logam atau bahan lainnya yang diberi

gambar atau tulisan. Gambar atau tulisan tersebut diukirkan pada satu

permukaan bidang. Warna dimasukkan pada rongga pahatan bahan

yang sudah diukir lalu dicetakkan pada permukaan kertas, plastik tipis,

aluminium foil dan material datar lainnya. Tinta yang tercetak pada kertas

akan berupa gambar timbul sesuai dengan gambar pada rongga ukiran

bidang cetakan. Gambar yang dihasilkan akan berupa gambar kebalikan

(reverse) dari gambar pada bidang acuan cetak. Contoh dari cetak tinggi

adalah pencetakan gambar pada uang kertas. Teknik cetak yang termasuk

dalam jenis teknik cetak dalam di antaranya rotogravure dan etsa.

Sumber: www.patternmoy.com

Gambar 2.13

Papan logam yang sudah grafir untuk acuan cetak dalam.

Prakarya dan Kewirausahaan

41

3.

Cetak Datar

Pada jenis teknik cetak datar, bidang pencetak atau bidang acuan cetak

berupa permukaan datar yang memiliki dua jenis lapisan permukaan.

Satu jenis lapisan mengikat tinta, sedangkan satu jenis lapisan lainnya

tidak mengikat tinta. Bidang yang bertinta akan menjadi bidang pencetak

(acuan cetak). Gambar yang dihasilkan akan berupa gambar kebalikan

(reverse) dari bidang acuan cetak. Contoh dari produk grafika dengan

teknik cetak datar adalah koran dan majalah. Pencetakan offset dapat

menggunakan 1 tinta hitam saja untuk menghasilkan cetakan dengan

nuansa hitam dan abu-abu atau 3 warna dan hitam untuk hasil cetakan

berwarna seperti majalah. Pada pencetakan berwarna, cetak offset

memiliki 4 buah acuan cetak, yaitu acuan cetak untuk warna biru (

cyan

),

merah (

magenta

), kuning (

yellow

) dan hitam (disebut

key

) atau dikenal

dengan

CMYK

.

Sumber: Microsoft, 2015

Gambar 2.14

Proses cetak datar offset untuk memproduksi surat kabar dua muka.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

42

Sumber: http://gomulticolor.com

Gambar 2.15

Mesin offset dengan 4 langkah cetak untuk 3 warna dan hitam.

Sumber: http://www.willsonsprintersgrimsby.co.uk/

Gambar 2.16

Acuan gambar pada cetak offset menggunakan 3 warna dan hitam.

Prakarya dan Kewirausahaan

43

4.

Cetak Saring

Cetak tinggi, cetak dalam dan cetak datar pada prinsipnya

mengaplikasikan tinta pada bidang acuan cetak dan kemudian

memindahkan tinta dari bidang acuan cetak ke permukaan kertas atau

permukaan datar lainnya. Berbeda dengan ketiga jenis teknik cetak

tersebut, cetak saring mengaplikasikan tinta langsung pada permukaan

bidang datar. Gambar dihasilkan dengan memberikan lapisan

penghalang tinta sesuai gambar yang diinginkan. Berbeda pula dengan

teknik cetak tinggi, cetak dalam dan cetak datar yang menghasilkan

gambar terbalik (reverse), cetak saring menghasilkan gambar yang sama

dengan acuan cetaknya. Acuan cetak pada cetak saring dapat berupa

stensil (pola gambar) yang diletakan di antara kertas dengan

screen

atau

dengan mencetakkan gambar acuan pada

screen

. Teknik cetak saring

pada umumnya menggunakan

screen

. Maka, teknik ini dikenal dengan

sebutan

screen printing

. Cetak saring dikenal pula dengan sebutan sablon.

Teknik cetak saring dengan menggunakan stensil dapat dilakukan tanpa

screen

, yaitu dengan langsung menyemprotkan pewarna pada bidang

datar yang sudah dilapisi stensil (pola gambar). Teknik tersebut serupa

dengan teknik yang digunakan pada lukisan prasejarah cetakan tangan

pada gua.

Acuan Gambar

Pewarnaan

A

Stensil

Semprot

B

Stensil

Sablon

C

Emulsi pada screen

Sablon

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

44

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.17

Teknik cetak dengan stensil dan pewarnaan semprot

1

2

3

4

5

6

Prakarya dan Kewirausahaan

45

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.18

Membuat stensil (acuan gambar)

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.19

Mempersiapkan

screen

agar sesuai dengan ukuran stensil (acuan gambar).

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.20

Letakkan stensil di antara kertas dengan

screen.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

46

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.21

Stensil berada di antara kertas dengan

screen

, sudah siap disablon.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.22

Pembuatan gambar dengan tinta pada kertas transparan.

Prakarya dan Kewirausahaan

47

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.23

Prinsip pencetakan gambar pada

screen.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.24

Pewarnaan dengan Sablon

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

48

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.25

Hasil Sablon pada Kertas Saeh

Prakarya dan Kewirausahaan

49

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.26

Alat dan bahan serta

hasil sablon pada kantong kertas.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

50

5.

Cetak Digital

Cetak digital adalah proses cetak yang terjadi tanpa bidang acuan cetak.

Proses pada pencetakan digital diatur dan dilakukan secara digital dengan

menggunakan komputer. Cetak digital dikenal juga dengan sebutan

digital printing

. Mesin yang digunakan untuk cetak digital adalah printer.

LK 2. Identifikasi Ragam Bahan dan Teknik Cetak di Lingkungan Sekitar

Identifikasi Ragam Bahan dan Teknik Cetak di Lingkungan Sekitar

Amati lingkunganmu. Perhatikan ragam bahan dan teknik cetak yang

tersedia di lingkungan sekitarmu.

Carilah informasi dari buku, internet, maupun dari wirausahawan grafika

yang ada di daerahmu tentang ragam teknik yang dapat digunakan untuk

membuat produk grafika.

Tuliskan sebanyak-banyak tentang ragam bahan dan teknik yang ada di

lingkungan sekitarmu.

Presentasikan dalam bentuk tabel LK 2 atau bentuk presentasi lain yang

lebih menarik dan kreatif.

Tugas 2 (Kelompok)

No.

Bahan/Material

Teknik

Gambar Produk Grafika

Prakarya dan Kewirausahaan

51

B.

Perancangan dan Produksi Produk Grafika

Perancangan Produk Grafika

Proses perancangan produk grafika diawali dengan melihat kebutuhan pasar

atau identifikasi masalah yang dapat memanfaatkan produk grafika sebagai

solusinya seperti kemasan makanan, kartu ucapan, gambar pada kaos atau

stiker. Identifikasi masalah dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau

sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk grafika yang

akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi dan proses produksi.

Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual.

1.

Identifikasi Masalah

Perancangan produk bertujuan untuk menemukan solusi dari sebuah

permasalahan, dalam hal ini produk grafika. Produk grafika bertujuan

untuk memberikan informasi dan keindahan. Maka, permasalahan adalah

masalah kebutuhan informasi dan keindahan. Proses perancangan diawali

dengan mengidentifikasi permasalahan informasi yang dibutuhkan dan

informasi yang akan diberikan. Contoh-contoh masalah dengan solusi

produk grafika,

Produk pangan khas daerah dihasilkan oleh industri kecil menengah.

Produk tersebut hanya dikemas oleh plastik bening dan tidak

memiliki label. Pembeli tidak mengetahui produk apakah itu, apa

rasanya, bagaimana cara mengonsumsinya, dan kapan batas tanggal

pemakaiannya. Produk pangan khas daerah tersebut membutuhkan

produk grafika berupa kemasan atau label yang dapat memberikan

informasi sekaligus daya tarik bagi konsumennya.

Pada kegiatan olahraga, seragam tim sepakbola atau cabang olah-

raga lain biasanya membutuhkan nomor punggung. Pertandingan

olahraga juga membutuhkan papan nilai yang berisi angka-angka.

Angka pada nomor punggung maupun angka pada papan nilai

merupakan produk grafika.

Kata-kata yang indah seperti puisi atau kata-kata bijak yang berisi

motivasi biasanya dibuat pajang di dinding, sebagai kartu ucapan

atau menjadi sebuah buku. Pajangan dinding, kartu ucapan maupun

buku merupakan produk grafika.

Kegiatan pertunjukan musik dan tari membutuhkan poster untuk

mengumumkan tema, waktu dan tempat dari acara tersebut.

Pertunjukan musik dan tari juga memerlukan tiket masuk. Poster dan

tiket merupakan salah satu produk grafika.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

52

2.

Mencari Solusi dengan Curah Pendapat

Langkah selanjutnya adalah mencari ide sebagai solusi dari masalah

tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat

(

brainstorming

) yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses

brainstorming

ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri

untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya.

Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal

sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari

tahap

brainstorming

dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut

salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai

pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan

dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul.

Ide meliputi bentuk, gambar dan teks, warna, komposisi dan teknik apa

yang akan digunakan.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.27

Produk grafika sehari-hari di antaranya kaos dan poster.

Prakarya dan Kewirausahaan

53

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.28

Sketsa ide dari proses

brainstorming.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.29

Sketsa ide diberi

keterangan teknis.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

54

3.

Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan

beberapa pertimbangan teknis, di antaranya, material dan bahan saja

yang akan digunakan? Teknik apa yang akan digunakan untuk produksi?

Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar

sesuai dengan kebutuhan? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang

memastikan bahwa rancangan yang dibuat dapat berfungsi baik dan

dapat diproduksi.

Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap

baik dan potensial untuk produk grafika yang akan dibuat. Kembangkan

ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsa-sketsa

selanjutnya. Tentukan desain akhir dari produk grafika yang akan dibuat.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.30

Ide dari sketsa diaplikasikan dengan ukuran yang sesungguhnya.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.31

Gambar dengan ukuran sesungguhnya akan menjadi patokan produksi.

Prakarya dan Kewirausahaan

55

Tugas 3 (Kelompok)

Perancangan Produk dan Persiapan Produksi Grafika

Carilah ide produk grafika yang akan dibuat. Pencarian ide

dapat dilakukan dengan curah pendapat (

brainstorming

) dalam

kelompok.

Buat beberapa sketsa ide bentuk, gambar dan teks serta warna-

warna dari produk tersebut. Pertimbangkan keindahan dari

keseluruhan tampilan produk tersebut.

Pilih salah satu ide bentuk yang paling baik.

Diskusikan dalam kelompok tentang bahan dan teknik produksi

apa saja yang dapat digunakan untuk produk grafika yang akan

dibuat oleh kelompok kalian. Pikirkan dan tentukan teknik-teknik

yang akan digunakan untuk membuatnya serta bahan dan alat

yang dibutuhkan.

Buatlah produk tersebut. Proses pembuatan model ini dilakukan

untuk mengetahui bahan, teknik dan alat yang tepat untuk

digunakan pada proses produksi yang sesungguhnya.

Buat petunjuk pembuatan produk tersebut dalam bentuk tulisan

maupun gambar.

Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, daftar bahan

dan alat serta petunjuk pembuatan ke dalam sebuah laporan

perancangan produk grafika yang baik dan rapi.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

56

Produksi Produk Grafika

Pada tahap perancangan dilanjutkan dengan tahap produksi grafika. Kelancaran

produksi ditentukan pula oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan

dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dibuat

berdasarkan bahan, alat dan proses produksi yang digunakan. Pada produksi

grafika, pada umumnya, menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi

kulit dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan

masker. Selain alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja

yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung

kesehatan dan keselamatan kerja.

Produksi grafika diawali dengan tahap persiapan. Persiapan terdiri dari persiapan

bahan, alat dan tempat kerja, termasuk alat keselamatan kerja yang dibutuhkan.

Pada produksi grafika dengan menggunakan teknik sablon, peralatan yang

dibutuhkan adalah

screen

dan rakel, sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah

cat dan pengencer cat. Cat yang dibutuhkan bergantung dari desain dan teknik

pewarnaan yang digunakan. Teknik sablon dapat menggunakan teknik blok

warna yang menggunakan acuan cetak sejumlah warna yang diinginkan. Teknik

lain adalah serupa dengan offset ialah menggunakan prinsip CMYK, yaitu 3 warna

dan hitam. Oleh karena itu, menggunakan 4 acuan cetak.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.32

Screen

(1) dan Rakel (2)

1

2

Prakarya dan Kewirausahaan

57

1

2

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.33

Pengencer M3 (1) dan

Cat (2)

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.34

Alat keselamatan kerja: apron, masker kimia dan sarung tangan plastik.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

58

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.35

Poster (1) dan Film & Hasil Cetakan Hitam (2)

Tahap berikutnya adalah pembuatan acuan cetak. Acuan cetak dibuat

bergantung pada desain dan teknik yang dipilih. Pada penggunaan teknik

sablon dengan acuan cetak pada

screen

beremulsi, dipersiapkan

screen

beremulsi sejumlah warna yang diinginkan. Setiap warna dibuat film

tersendiri. Setiap film kemudian dibuatkan

screen

beremulsi sesuai gambar

pada film.

2

1

Prakarya dan Kewirausahaan

59

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.36

Film untuk pembuatan acuan cetak warna cokelat & hasil cetakan warna cokelat (2).

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.36

Film untuk pembuatan acuan cetak warna biru & hasil cetakan warna biru (2).

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

60

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.36

Film untuk pembuatan acuan cetak warna hijau & hasil cetakan warna hijau (2).

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.36

Film untuk pembuatan acuan cetak warna kuning & hasil cetakan warna kuning (2).

Prakarya dan Kewirausahaan

61

Tugas 4 (Kelompok)

Produksi Produk Grafika

Kegiatan produksi dilakukan dalam kelompok. Tentukan target

jumlah produksi berdasarkan waktu, kemampuan produksi dan

target penjualan. Rencanakan proses produksi, jumlah bahan dan

alat serta kebutuhan tempat kerja berdasarkan target produksi.

Buatlah pembagian tugas yang sesuai dengan kompetensi anggota

kelompok dan mendukung kualitas produksi yang baik. Kegiatan

produksi tergantung dari desain produk grafika dan teknik produksi

yang akan digunakan. Secara umum, tahapan produksi produk

grafika adalah seperti berikut.

1. Persiapan

- Persiapan bahan

- Persiapan alat kerja

- Persiapan tempat kerja

2. Kegiatan Produksi

- Pembuatan acuan cetakan

- Pencetakan

3. Pascaproduksi

- Pemeriksaan kualitas (Quality Control)

- Pengemasan

- Perapian bahan, alat dan tempat kerja

- Penjualan

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

62

Kemasan Produk Grafika

Kemasan untuk produk berfungsi untuk melindungi produk kerusakan serta

memberikan kemudahan membawa dari lokasi produksi hingga sampai ke

konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai

identitas atau

brand

dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh

pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat. Material yang

digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan

dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki

material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau

brand dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh

material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis.

Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis

maupun memperkuat identitas atau

brand

. Gambar serta tulisan pada kemasan

dan label kemasan yang memberikan informasi dan daya tarik, merupakan produk

grafika. Produk grafika selain kemasan dan label, yang akan dijual seperti kartu

ucapan, buku puisi, atau kaos olahraga perlu dikemas untuk melindungi produk

tersebut dari kerusakan dan membuatnya menjadi lebih menarik.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.37

Kemasan sebagai Produk Grafika

Prakarya dan Kewirausahaan

63

C.

Penghitungan Biaya Produksi Produk Grafika

Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya

produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja dan biaya

overhead

. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah

biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk

mendukung proses produksi. Metode penghitungan Biaya Produksi adalah

seperti pada Tabel 1.1

Tabel 1.1

Contoh penghitungan Biaya Produksi

Biaya bahan baku

Rp. ...........................

Biaya tenaga produksi

Rp. ...........................

Biaya

overhead

Rp. ........................... +

Biaya Produksi

Rp. ...........................

Tugas 5 (Kelompok)

Total Biaya Produksi

Hitunglah biaya produksi dari produk grafika kelompokmu.

Hitunglah biaya produksi kemasan produk.

Diskusikan dalam kelompok berapa perkiraan harga jual produk karya

kelompokmu.

LK 5.

Total Biaya Produksi

Biaya bahan baku

Rp. ...........................

Biaya tenaga produksi

Rp. ...........................

Biaya

overhead

Rp. ........................... +

Biaya Produksi Produk

Rp. ...........................

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

64

Biaya bahan baku kemasan

Rp. ...........................

Biaya tenaga produksi

Rp. ...........................

Biaya

overhead

Rp. ........................... +

Biaya Produksi Kemasan

Rp. ........................... +

Total Biaya Produksi

Rp. ...........................

D.

Pemasaran Langsung Produk Grafika

Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung

kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan

hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli.

Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi dan demo penggunaan produk

kepada calon konsumen.

Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (

single-

level marketing

) atau multi tingkat (

multi-level marketing

). Penjualan satu

tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk

secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada

konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk

grafika dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat,

mengenali dan mencoba contoh produk, serta memesannya. Produk grafika

akan diproduksi berdasarkan pesanan dan dikirimkan kepada konsumen

sesuai waktu yang dijanjikan.

Produsen selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok

penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung

kepada konsumen. Kelompok penjual dapat terdiri dari beberapa tingkatan.

Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual, disebut dengan

multi-

level marketing

Produk Perusahaan memiliki usaha di bidang penjualan

langsung (

direct selling

) baik yang menggunakan

single level

maupun

multi-

level marketing

wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang

dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32

Tahun 2008.

Prakarya dan Kewirausahaan

65

Tugas 6 (Kelompok)

Pelaksanaan Demo dan Penjualan Langsung

Tentukan target pasar dari produk grafika yang sudah dibuat pada

Tugas 3.

Diskusikan dalam kelompok, materi dan cara promosi/pemasaran

produk.

Buat pembagian tugas dalam kelompok untuk pelaksanaan

pemasaran dan penjualan produk grafika.

Lakukan pemasaran dan penjualan langsung dari produk grafika

kelompok kalian.

Sumber: 1000journals.com

Gambar 2.38

Suasana Pameran Produk Grafika

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

66

E. Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Wirausaha

Produk Grafika

Evaluasi Diri Semester 2

Evaluasi diri pada akhir semester 2 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi

kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas

pembelajaran terhadap masing-masing peserta didik. Evaluasi individu

meliputi evaluasi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Evaluasi kelompok

adalah untuk mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam

kelompok, kaitannya dengan pencapaian tujuan pembelajaran.

Evaluasi Diri (individu)

Bagian A.

Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Keterangan:

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Netral

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Bagian B.

Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran

Rekayasa di Semester 2

Bagian A

No.

Aspek Evaluasi

1

2

3

4

5

1.

Saya mengetahui potensi produk

grafika sebagai peluang wirausaha

kerajinan.

2.

Saya mengetahui ragam teknik

grafika.

3.

Saya mengetahui teknik produksi

grafika yang tepat untuk bahan dan

teknik yang ada di daerah sekitar.

4.

Saya memiliki banyak ide untuk

produk grafika yang inovatif.

5.

Saya terampil membuat produk

grafika.

6.

Saya dapat menghitung biaya

produksi dan menetapkan harga jual.

Prakarya dan Kewirausahaan

67

7.

Saya berhasil menjual produk grafika

dengan sistem penjualan langsung.

8.

Saya bekerja dengan rapi dan teliti.

9.

Saya dapat bekerjasama dalam

kelompok dengan baik.

10.

Saya puas dengan hasil kerja saya

pada Semester 2.

Bagian B

Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Rekayasa Semester 2:

Evaluasi Diri (kelompok)

Bagian A.

Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Keterangan:

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Netral

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Bagian B.

Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam

kelompok

Bagian A

No.

Aspek Evaluasi

1

2

3

4

5

1.

Semua anggota kelompok kami

memiliki sikap yang baik.

2.

Semua anggota kelompok

kami memiliki pengetahuan

yang lengkap tentang materi

pembelajaran Semester 2.

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

68

3.

Semua anggota kelompok kami

memiliki keterampilan yang

beragam.

4.

Semua anggota kelompok kami

memiliki keterampilan kerja yang

tinggi.

5.

Kelompok kami mampu

melakukan musyawarah.

6.

Kelompok kami melakukan

pembagian tugas dengan adil.

7.

Anggota kelompok kami saling

membantu.

8.

Kelompok kami mampu menjual

banyak produk grafika.

9.

Kelompok kami melakukan

presentasi dengan baik.

10.

Saya puas dengan hasil kerja

kelompok kami pada Semester 2.

Bagian B

Pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok:

Prakarya dan Kewirausahaan

69

BUDI DAYA

Semester 1

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

70

Peta Materi

Wirausaha Produk Budi daya Tanaman Hias

-

Potensi Budidaya Tanaman Hias

-

Jenis beragam

-

Teknologi sederhana

-

Bibit melimpah

A.

Proses Produksi Budi daya Tanaman Hias

-

Jenis produksi

-

Pemilihan lahan

-

Pemilihan bibit

-

Pemilihan pupuk

-

Pengendalian hama

-

Proses panen dan pascapanen

B.

Penghitungan Harga Pokok Budi daya Tanaman Hias

- Penentuan biaya investasi

- Penentuan biaya tetap dan tidak tetap

- Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP)

- Penentuan harga jual

- Perhitungan Laba/Rugi

C.

Pemasaran Langsung Budi daya Tanaman Hias

- Pengenalan ke lingkungan terdekat

- Melalui acara rutin (arisan, pertemuan, rapat, dll)

- Melalui media social (fb, twitter, dll)

- Penjualan kreatif (car free day, dll)

- Membuka toko sendiri

D.

Hasil Kegiatan Usaha Budi daya Tanaman Hias

- Jenis usaha terpilih

- Sistem produksi terpilih

- Sistem pemasaran terpilih

- Pemberian rewards dan bonus